Perbuatan baik yang tidak selalu di lihat dengan baik.
Pagi ini saya berangkat menggunakan busway (transjakarta) ke kantor. Yang biasanya penuh hingga susah masuk ke bis, hari ini lumayan ada space untuk berdiri. Setelah melewati halte Pancoran Tugu, sebelum sampai ke halte yang di depan Hero Pancoran, seorang polisi berdiri menghadang bis. Bis berhenti. Polisi itu melihat ke supir dan dia kelihatan sedikit menggeleng-geleng. Saya, dan saya rasa semua penumpang, heran melihatnya. Ini kejadian yang tidak terjadi setiap hari. Pak polisi datang ke jendela kecil supir dan membuka nya.
Polisi : “ saya ini bukan pembatas jalan, saya ini polisi, kamu bawa mobilnya sembrono seperti itu.”
Supir : “ ….. “
Polisi : “ saya udah melihat dari jauh tadi kamu ugal-ugalan sekali seperti bawa mayasari bakti saja. Kamu pernah pendidikan di serpong , ngga ? “
Supir : “ ngga, pak “
Polisi : “ nahh. Di serpong itu diajari cara bawa nya harus nyaman. Kalo bisa sampe penumpang bisa tidur di dalamnya. Jangan mbawa kaya ugal-ugalan gitu, bisa dituntut kamu. “
Supir : “ … “
Polisi : “ kayak di jepang itu loh. Uda pernah ke jepang belum ? “
Supir : “ Belum, Pak “
Polisi : “ Lah iya. Di sana itu seperti itu. Kamu harus bawa yang nyaman, kata Bapak TB. Ya kan ? “
Supir : “ Iya, Pak. “
Polisi : “ Ya, begitu. Sudah sana, senyum dong. “
Bis pun berjalan lagi. Sesudah pintu jendela ditutup, si supir langsung berkata “ Huu, Ceramah “ di belakang bis, sang kondektur juga berceletuk sesuatu yang saya kurang dengar. Beberapa penumpang tak mau kalah, beberapa bilang “ Bikin Lama aja itu polisi “, ada juga yang menimpali “ Mungkin belum dapat tilangan pagi ini “, yang lain tertawa-tawa dan mengulangi gaya pak polisi berkata “ Bapak TB “. Seorang bapak di dekat supir, bercerita dengan supir, intinya menyalahkan polisi itu juga.
Tapi kenapa saya tidak berpikir seperti mereka ya ?
Kebalikannya, saya sangat setuju dengan apa yang dilakukan bapak polisi tersebut. menurut saya, apa yang dilakukannya adalah hal yang benar, dia mencoba menegur angkutan umum yang ugal-ugalan. Saya penumpang regular busway, dan menurut saya, memang kebanyakan busway ugal-ugalan, terlepas dari alasan ia punya jalan khusus, tapi kecepatan saat berada di kelokan, menurut saya terlalu cepat.
Pada percakapan polisi yang saya bold diatas, saya juga sangat setuju. Supir memang bertanggung jawab untuk kenyamanan penumpangnya. Apalagi memang, busway kelasnya berbeda dengan angkutan umum lainnya yang tidak punya jalur khusus. Polisi itu memberi standard yang baik, kalau bisa sampe penumpang bisa tidur di dalamnya.
Saya pada dasarnya tidak suka dengan polisi. Karena mayoritas dari mereka bekerja dengan tidak baik (menerima uang suap, politik uang, dll) tapi saya juga tidak buta. Dan terkadang memang melihat polisi yang bekerja dengan baik. Seperti pada pagi ini.
Saya tidak mengerti kenapa semua orang dalam busway saya tadi pagi tidak sependapat. Menurut anda?
Gue juga setuju dengan polisi itu… dia bahkan ga nilang si supir bus… gue sih bakalan nilang..
Gue sendiri beberapa kali naik busway dengan supir ugal ugalan seperti dikejar setan… padahal kan standard transjakarta harusnya lebih daripada mikrolet/metromini/mayasari bakti…
Pernah sekali gue ampir jatuh di halte krn baru satu kaki keluar si supir udah mau jalan aja… langsung kondektur memukul sisi bus agar si supir berhenti.. kalo ga sih gue udah either koit atau ilang satu kaki 🙁
Gue sering melihat kejadian kejadian yang membuat gue berpikir orang itu sangat egois dan inconsiderate… mungkin si supir busway itu mengambil untung jalur sendiri jadi nyetir semaunya… mungkin kejar timing di halte.. either way dia kan membahayakan orang – orang, baik yang di dalam bus maupun yg ada di jalan (seperti mobil – mobil yg mau u-turn melewati jalur busway)
hari ini pagi sekali lagi seperti pagi pagi biasanya saya melihat lagi attitude-attitude manusia manusia yang sangat inconsiderate.
Bila anda pernah ke RSCM pasti tau bahwa masuk ke UGD sekarang dibikin satu jalur dengan pembatas… dan anda pasti tau kalau antrian itu bisa memakan waktu 1/2 sampai 1 jam bahkan lebih karena tempat parkir emang sulit.
Lalu karena masalah itu menganngu ambulance yang memang membawa pasien emergency maka pembatas dibuka tepat pada pos masuk. Intinya buat mobil – mobil atau ambulance dengan pasien gawat darurat.
Tapi apa yang terjadi? banyak mobil (kebanyakan sih dokter-dokter dan staff rumah sakit) yang seenaknya melewati semua antrian, lewat jalur yg sebenarnya untuk emergency itu dan langsung memotong masuk di pintu masuk. Keeessssaaaallll aku melihatnya!!!
Pertama, itu jalur ambulance!!! masa orang yg kerja di rumah sakit sendiri melanggar dan seenaknya? dan tidak ada orang atau petugas juga yg menjaga dan menyortir agar hanya mobil mobil gawat darurat yg boleh masuk lewat sana, yang lain suruh muter lagi
Kedua, kami yang mengatri 1/2-1 jam merasa di curangi!!!! ARRRGGGHH
Ketiga, membuat ambulance dan yang benar benar gawat darurat jadi harus menunggu dan mengantri…
manusia manusia egioooiiisssss!!!
loved your emotion 🙂 its a positive one.
tentang busway, walaupun dia ugal2an, dan, tambahan dari teman saya Ayie, dipenuhi dengan orang-orang yang juga inconsiderate (baca:suka dorong2, brdirinya mau deket pintu aja), saya harap Sherry masih tetap mau menggunakan nya dan membantu promosi agar orang2 mau naik angkutan umum, untuk tujuan akhir yaitu mengurangi kemacetan (yg bisa membuat banyak lagi faktor positif)
juga tentang rumah sakit, saya rasa, tugas kita dan apa yang bisa kita lakukan untuk merubah kebiasaan2 inconsiderate ini, adalah dengan word of mouth, positive discussion (seperti yang sedang kita lakukan sekarang), dan juga mencontohi nya pada orang2.
menurut sherry ?
iya memang gue dari dulu mempromosikan public transport daripada mobil pribadi… ataupun setidaknya car-pool agar ga tiap orang bawa satu mobil,… bah!! itu yg bikin macet tambah macet dan polusi ga karuan..
Kalo jalur masuk RSCM itu… waah udh sering gue omongin dengan mengebu – gebu… ke satpamnya juga, minta tolong agar dia bisa menjaga kelancaran jalan. Yah hopefully suara suara kita ini terdengar. hehehhe
Kemaren pernah ada mobil mau motong mobil gue dengan mau menerobos masuk langsung di gerbang… sedangkan gue sendiri udah ngantri lebih dari 1/2 jam.. panas lah gue.. gue buka jendela dan melihat ke arah mobil itu dengan mata sangat judes.. si bapa bapa yg bawa mobil nurunin kaca… sebelum dia ngomong apa – apa gue langsung nyambar (mobil kita lumayan berdekatan jadi bisa kedengeran) “Bapak ada pasien gawat darurat di mobil?” tanya gue…yang pastinya gue tau ga ada.. orang dia sendiri..
Dia bales dengan nada kesal (mungkin krn gue jutekin) “Uruan mbak apa?”
Gue makin kesal “Kalo ga ada yg gawat dan ga ada yang darurat antri dong!!! ga malu ya motong antrian” (bayangkan suara gue jutek dengan muka udah mau meledak dan setengaj teriak heheheh)
Si bapak itu blm bisa jawab apa apa mobil depan gue maju, gue langsung maju tanpa memberi si bapak itu kesempatan maju…
pas di gerbang, mas mas parkiran nanya tadi masalah apa… langsung deh gue curhatin kekesalan – kekesalan gue tentang antrian yng sangat tidak beraturan itu… si mas mas parkir hanya ngangguk ngangguk ga tau mau ngomong apa. hehehhe
wah makasih uda membantu mengurangi kemacetan =) (dgn promo2) hehe
nice emotion ! (ttg yg marah ke bapak2 itu) mnurut gw , sifat itu harus lo banggain dan lanjutin dan tularin ke orang lain. kritis itu bagus.
gw bs ngebayangin muka lo lagi marah gitu. pasti keren tuh ^_^
tp mas mas parkir dan satpam harusnya berbuat lebih ya, soalnya itu kan persoalan yg bukan terjadi 1-2 hari aja. mungkin pihak RS nya juga harus turun ya.