Film ini tuh gabungan rasa takut, kaget, jijik, tegang, dan ada perasaan relatable. Awalnya cuma kirain ini thriller dan crime seperti umumnya, tapi rupanya ada sisi
Film horror model video conference emang udah bukan hal baru. Gue engga terakhir kali nonton genre kaya gini kapan, tapi gue seinget gue, film sebelumnya
Lo pernah ga sih nonton film yang kayanya biasa aja dan murah, lo ga ekspektasi banyak, kemudian ternyata dia bagus banget dan bikin lo kagum?
Menemukan film bagus diantara film-film kelas 2 (engga terlalu terkenal) itu feelingnya emang enak banget ya. Walaupun gue udah sering nonton film dan merasa tau
Jahat, relatable, dan bikin penasaran. Itu tiga hal ada dipikiran gue setelah selesai nonton film ini. Gue suka sih film kaya gini. Dari sisi psikologinya
Biasanya kan suatu film itu kalo udah sequel ke-4 kan jarang ada yang lebih bagus dari sequal pertamanya. Ip Man yang ke-4 ini malah yang
Emang ya, enak itu adalah ketika kita nonton film kelas 2 dan kita ga punya ekspektasi tinggi, eh ternyata filmnya sebagus film kelas 1. Seperti
Kalo lo suka film horor pelan, tegang dan tentang sekte, film ini film lo banget. Gue kan suka banget film horor ya, tapi gue engga
Dari aspek rasa yang ditinggalkan, film horor bagi gue punya beberapa jenis: yang bikin lega (Misalnya Conjuring), yang bikin kesal (Misalnya Eli), dan yang bikin
Buat gue, film aksi itu dari bobotnya, bisa dibagi ke dua kategori: ringan dan berat. Ringan itu misalnya kaya film Avengers, atau Fast and Furious.